KEBIJAKAN MONETER :: Pengertian, Tujuan, Indikator dan Target Kebijakan Moneter











Pengertian Kebijakan Moneter adalah tema yang akan kami angkat pada kesempatan tulisan kali ini dimana sebelumnya admin sudah share mengenai sistem ekonomi indonesia. Kebijakan moneter adalah merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral yang bertujuan ingin meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan namun tetap mempertahankan kestabilan harga pasar.

Kestabilan harga pasar yang dimaksud yaitu mencakup kestabilan nilai rupiah baik dilihat dari segi nilai tukar terhadap mata uang asing (kurs) dan juga kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa atau biasa disebut inflasi.

Penjelasan diatas sangat sesuai dengan makna pada Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Sentral isinya : sasaran utama dari kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan nilai tukar mata uang yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pengertian Kebijakan Moneter


Berikut ini akan kami jelaskan lebih lengkap berikut ini.

Pengertian KEBIJAKAN MONETER

Menurut Wikipedia
Kebijakan moneter artinya proses pengaturan persediaan uang dalam mencapai tujuan tertentu oleh sebuah negara. Pengaturan persediaan uang tersebut seperti menahan inflasi, mencapai kesejahteraan warga negaranya.

Yang dilakukan pada kebijakan moneter meliputi penyesuaian standar bunga pinjaman, margin requirement, kapitalisasi untuk bank, dan lain-lain.

Menurut Warjiyo (2004)
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter (monetary aggregates) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.

Kebijakan moneter merupakan bagian integral kebijakan ekonomi makro yang dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kegiatan ekonomi, sifat perekonomian suatu negara, serta faktor-faktor fundamental ekonomi lainnya.

Menurut Natsir (2011)
Kebijakan moneter adalah semua tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, suku bunga, suku bunga kredit, dan nilai tukar) untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Sebagai bagian dari kebijakan ekonomi makro, maka tujuan moneter adalah untuk membantu mencapai sasaran-sasaran makroekonomi antara lain : pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga, dan keseimbangan neraca pembayaran. Keempat sasaran tersebut merupakan tujuan akhir kebijakan moneter.

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

Tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk mencapai keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal dan untuk mencapai tujuan ekonomi makro (stabilitas ekonomi).

Keseimbangan internal ini meliputi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kestabilan harga, dan pemerataan pembangunan.

Keseimbangan eksternal yang diharapkan terjadi keseimbangan neraca pembayaran.

Indikasi terjadi stabilitas ekonomi yaitu : luasnya kesempatan atau peluang kerja, harga-harga bahan pokok yang stabil dan stabilnya neraca pembayaran internasional.

Kebijakan moneter akan digunakan saat stabilitas perekonomian terganggu. Imbas dari perubahan kebijakan moneter akan berdampak pertama kali pada bidang perbankan dan kemudian ke sektor riil.

Untuk mencapai tujuan tersebut bank sentral atau otoritas moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan atau distribusi barang.

Dengan diamandemennya UU No.23 tahun 1999 menjadi UU No.3 tahun 2004 membuat tujuan Bank Indonesia (BI) menjadi lebih fokus karena memiliki sasaran tunggal yaitu menjaga stabilitas nilai rupiah. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2000 BI menggunakan kerangka strategis penargetan inflasi (inflation targeting framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating).

Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, BI juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Penargetan inflasi adalah sebuah kerangka kerja untuk kebijakan moneter yang ditandai dengan pengumuman kepada masyarakat tentang angka target inflasi dalam satu periode tertentu (Warjiyo dkk, 2003: 113).

TARGET KEBIJAKAN MONETER


  1. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, 
  2. Kesempatan kerja, 
  3. Kestabilan harga, dan 
  4. Keseimbangan neraca pembayaran

INDIKATOR KEBIJAKAN MONETER 

Di dalam proses pencapaian sasaran kebijakan moneter, sering dihadapkan dengan gejolak perkembangan perekonomian yang menghambat sasaran yang ditetapkan. Sehubungan dengan itu, diperlukan indikator (sasaran antara) yang dapat memberi petunjuk apakah perkembangan moneter tetap terarah pada usaha pencapaian sasaran akhir yang ditetapkan atau tidak. Indikator tersebut umumnya dua hal, yakni suku bunga dan atau uang beredar. Dengan demikian, kedua variabel tersebut mempunyai dua fungsi, yakni sebagai sasaran menengah dan indikator.

TINGKAT SUKU BUNGA

Kebijakan moneter yang menggunakan suku bunga sebagai sasaran antara akan menetapkan tingkat suku bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan investasi. Apabila suku bunga menunjukkan kenaikan melampaui angka yang ditetapkan, bank sentral akan segera melakukan ekspansi moneter agar suku bunga turun sampai pada tingkat yang ditetapkan tersebut, dan begitu sebaliknya.

Demikian penjelasan kami mengenai kebijakan moneter semoga bermanfaat khususnya kepada admin dan umumnya kepada semua pengunjung blog ini.